Selamat Datang

Halo ini jaringan web saya. Saya sedang mencoba menampilkan semua profil diri saya pada semua website, blog ataupun layanan lainnya yang berbasis website.

Wednesday, April 15, 2009

Me, Againts the Perceptions

Apa tantangan terbesar saya bulan desember kali ini. Tak lain dan tak bukan adalah bagaimana saya bisa memjelaskan kepada dunia siapa sebenarnya saya sesungguhnya. Setelah dirasa, ternyata amat sangat berat, menjadi somebody yang benar-benar perfect dihadapan semua orang!
Refleksi

Mungkin saya memang dilahirkan untuk berjuang keras melawan semua anggapan orang-orang mengenai diri saya. Sejarah saya membuktikan, semenjak lahir atau dalam istilah orang tua saya, semenjak saya bisa mengingat dengan baik, saya sudah dikira sebagai orang feminim di kampung halaman saya, di sekolah dasar saya dsb. Keluarga saya sampai ribut! Memaksakan saya untuk mengikuti latihan karate pada hari minggu. Bagi saya, ini benar-benar menyiksa! Waktu yang seharusnya bisa saya gunakan untuk menonton televisi jadi terganggu karena latihan ini. Apa hasil dari daya dan upaya ini?, nonsense! Yang ada malah, teman-teman saya yang suka ngejek dan menghina malah semakin mengejek saya! Persepsi-persepsi yang terbentuk disini adalah kalau saya bencong, homo dsb! Pada saat itu saya hanya bisa tegar menghadapinya!

Keadaan ini yang melecut saya untuk terbang ke jogjakarta! Harapan untuk lahir sebagai pribadi yang benar-benar baru sangat besar! Saya berkenalan dengan orang-orang baru berusaha sekuat mungkin menciptakan imej yang baru! Tapi pada saat itu… mungkin saya tidak tahu harus memulai dari mana… sampai kemudian keadaan kembali seperti semula. Predikat sebagai pribadi banci melekat pada saya. Saya dikenal sebagai pribadi yang kewanita-wanitaan.

Waku enam tahun dalam masa perkembangan bukanlah waktu yang singkat, ini merupakan waktu yang lama! Bahkan saya sempat merekam kalau periode ini adalah benar-benar abad kegelapan, waktu “sekolah” yang sesungguhnya, belajar menerima kenyataan hidup! Saya harus menelan pil-pil pahit kehidupan disekolah asrama yang dikhususkan untuk lelaki. Predikat pelit, egois, individulias, dsb melekat terus sepanjang hidup saya disini. Saya juga harus menerima keadaan tatkala saya dipanggil pelacur! Tatkala harus menerima perlakuan tidak senonoh dsb. Saya pada saat itu belum tahu… dan benar-benar bodoh untuk percaya bahwa apa yang saya perbuat untuk saat itu adalah salah. Saya tidak melakukan perlawanan.

Tapi bukan berarti tidak ada perlawanan sama sekali. Saya berusaha membuktikan bahwa saya tidaklah seperti yang selama ini pikirkan! Tapi apa daya seseorang seperti saya, tidak akan mampu melawan persepsi-persepsi yang telah terbentuk oleh ratusan orang! Bahkan dua kali terjadi pembunuhan karakter. Saya dua kali disidang, seakan apa yang selama ini saya lakukan adalah salah! Saat vonis itulah, sesuatu mencerahkan saya! Bahwa saya tidak bersalah! Saya hanya ingin menjadi diri sendiri, tanpa terbebani oleh persepsi, tradisi, definisi dan atau mungkin kodrat!

Saat itu saya sadar saya harus melakukan perlawanan! Tapi perlawanan saya bukanlah perlawanan radikal. Yang ingin saya lawan adalah persepsi-persepsi itu, bukan orang-orangnya. Yang saya lakukan kemudian adalah saya berkarya, untuk membuktikan kepada mereka si pencipta persepsi itu dan dunia, bahwa saya bisa hidup, walau dengan seribu satu persepsi buruk, bahwa keterbatasan-keterbatasan yang saya miliki, predikat-predikat buruk yang disematkan kepada saya tidak menghalangi saya untuk berkarya. Dan saya berhasil (dalam persepsi saya) membuktikannya. Orang-orang yang memang beradab menghormati saya dan tidak melecehkan saya.

>>>

Life goes on! Hidup memang harus terus berjalan, dan setelah saya melalui abad kegelapan, saya tercerahkan. Saya memiliki sikap! Saya tidak akan peduli dengan semua omongan orang tentang saya! Saya hanya ingin hidup tanpa menyakiti orang lain dan tidak disakiti oleh orang lain!

Dua tahun setelahnya adalah masa dimana saya benar-benar bebas dari persepsi-persepsi itu, saya menikmatinya! Tapi kemudian saya menjadi terlena, saya mulai kembali naif, kalau hidup memang harus seperti anggapan orang! Dan tahun berikutnya, atau tepatnya saat ini adalah tahun pengujian terhadap diri saya! Setelah saya memilih keputusan yang salah, saya seperti kembali diterjang oleh badai persepsi-persepsi itu. Persepsi yang telah tercipta kini tentang saya adalah klise, banci, pelit dan individualis! Dan anehnya saya seperti tidk punya sikap atas hal itu!

Tapi ya… pencerahan itu kembali malam ini dengan satu pesan kuat! Saya tidak akan pernah peduli dengan anggapan-anggapan miring tentang saya… dan saya sedikitpun tidak akan pernah mengizinkan orang tersenyum dan membiarkan anggapan itu benar. Tidak akan pernah!

Karena saya hidup dengan definisi saya, mematahkan tradisi, anggapan, dan opini adalah tantangan terbesar saya, menjadi diri sendiri adalah wujud akhir impian saya dan jauh dari persepsi orang! Where is the rule can be destroy! Me Against the Perception.


No comments:

Post a Comment