Selamat Datang

Halo ini jaringan web saya. Saya sedang mencoba menampilkan semua profil diri saya pada semua website, blog ataupun layanan lainnya yang berbasis website.

Wednesday, April 15, 2009

There Is Something About Puasa

Judul tulisan ini terinspirasi dari film yang berjudul There Is Something About Merry, yang dibintangi oleh Cameron Diaz. Bukan berarti latah, alias ikut-ikutan, tapi lebih kepada suatu upaya mengakrabkan ritual agama khususnya berpuasa kepada nilai-nilai budaya pop. Upaya semacam ini, ditempuh dalam upaya membumikan nilai-nilai moral agama kepada masyarakat.
Chapter 1. minggu pertama di permulaan ramadhan Thanks God, akhirnya diri yang lemah ini, masih diberi daya dan kekuatan oleh Tuhan untuk menjalankan ibadah puasa. Ucapan syukur ini muncul, setelah sekian waktu melalui refleksi yang panjang.Saya merasa ada sesuatu yang aneh dalam diri ini. Ketika hari-hari mendekati ramadhan, saya tidak seperti yang lain, yang latah meminta maaf, kemudian, secara tiba-tiba ikut shalat malam, rela shalat sampai jam 9 malam dan seterusnya. Beli inilah, itulah yang biasanya tidak dikerjakan pada bulan-bulan yang lain.Fuih itu yang terjadi pada masyarakat umum, yang terjadi pada mahasiswa lain lagi ceritanya. Ada yang tiba-tiba, pake baju koko ke kampus. Masak bareng di malam hari (bayangin jam 3 masak ayam,sarden, beef), belanja bareng, suatu hal yang jrang dilakukan oleh cowok. Tapi saya sih tidak mau ambil pusing dengan semua itu, itu hak mereka. Yang menjadi masalah justru pada diri ini, yang seakan diam, passion untuk beribadah seakan bernilai zero! Apakah ini salah? Justru yang terjadi pada diri ini lebih kepada banyaknya problem, mulai dari masalah kostan, kemudian ambisi bekerja untuk menghasilkan uang yang banyak, dan refleksi-refleksi lainnya. Tak sebersit pun pikiran yang muncul tentang peningkatan kualitas keimanan.
Apakah ini akibat dari jauhnya diri ini dari Naungan Alquran. Sejenak, saya sadar, bahwa sudah berapa shalat yang saya tinggalkan, sudah berapa lama saya tidak Nderes Alquran. Malah diri ini sangat khusyuk mengakrabi budaya populer, walalupun untuk tujuan baik, tapi mungkinkah ini efek dari semua itu.
Saya belajar mengenai kehidupan malam, lifestyle selebriti, kebijaksanaan pop, bahkan sempat terpikir minum alkohol, merokok dsb. Thanks God itu tidak pernah terlaksana, nyali ini ciut walau hanya berani meminum Green Sand. Tapi ya itu tadi, mungkinkah, kekosongan nurani ini akibat terbuai oleh kehidupan yang bebas nilai ini. Well then may be Alhasil, saya menjalani puasa dengan berat hati tapi tulus lho rasanya lapar sekali, pingin minum terus, marah-marah tiap menit, pingin nonton bokep saat puasa bahkan hampir *****. Jarang banget Shalat tarawih, padahal temen sekostan rajin bener berjamaah ke masjid walau rela kesemutan karena gak nahan berdiri. Bayangin masa shalat sampai 2 jam, yang bener aja! Tapi walau bagaimanapun, gue tetep berharap, ramadhan ini gue jalanin dengan sepenuh hati. Berharap yang terbaik seraya berbuat yang terbaik. Ada niatan utama pada ramadhan kali ini. Agar bagaimana jati diri ini tidak menelanjangi diri sendiri, tetapi saya ingin mendeklarasikan (waduh bahasanya) bahwa inilah saya dengan dan tanpa kemunafikannya. Ingin melucuti sikap
munafik, itu niatan saya.

Saumi Rizqiyanto
Refleksi Ramadhan

No comments:

Post a Comment