Gue bener-bener gak menyangka, bahwa dalam beberapa minggu ini gue disibukkan oleh kegiatan yang diluar kendali, di luar ambisi gue tahun ini. Hingga gue berpikir apakah semua langkah yang gue tempuh dalam beberapa hari belakangan ini benar? Gue menangani art division di Islamic finance in campus dan one week in sharia economic, serta menjadi staf acara di Komfaksy Fair, dan gue juga harus menangani kemah jurnalistik dan muasyawarah akbar yang akan diadakan besok pagi sampai minggu kedepan. Dan gue akui ini bener-bener menyita perhatian gue.
Belum lagi urusan kuliah yang juga belakangan ini gak tahu kenapa lagi sibuk banget! Mulai presentasi tafsir ayat ekonomi, dan sejarah pemikiran ekonomi islam. Dan anehnya lagi, gue seakan yang paling bertanggung jawab dalam kedua tugas itu. Jadinya kan repot, saat sepi job, gue lagi gak ada tugas, saat banayk job, tugas malah menumpuk. So, I think its really strength.
Ya, gue sampai berfikir, kalau gue mobile banget, memiliki tingkat mobilitas tinggi, padahal, nyatanya dan terkadang gue masih juga merasa tersisih? Jadi begini, seharusnya, gue memiliki banyak teman, sekedar untuk jalan, makan, atau apalah, karena dengan asumsi, gue banyak koneksi, karena gue banyak bertemu dengan orang-orang. Tapi nyatanya is nonsense. Gue gak ada teman sama sekali. Temen-temen sekelas gue, ngecengin gue, pun dengan temen-temen lpm, gak ada yang sama sekali menghargai gue. Actually, gue bener-bener kesepian diary. Semua orang sepertinya mengetahui saya, tapi, mereka menganggap gue gak ada. Its really complicated. Look at the class, so far gue anggap semua orang tahu akan potensi yang saya miliki. Mereka banyak yang bertanya, antusias, dan mendengar pendapat saya. Tapi mereka sama sekali tidak menghargai pendapat-pendapat saya. Gue sih belum punya fakta untuk menyimpulkan hal itu, cumin, peristiwa ini mirip banget dengan yang terjadi di muallimin. Dan gue haeus bisa belajar diary. Jangan sampai peristiwa tragis yang terjadi di muallimin kembali terulang, aku ada tetapi tak ada.
Apa mungkin karena aku terlalu banyak omong, terlalu banyak canda, sehingga semua orang anggap gue, murahan, gue harap sih enggak!
5 April 2007
Saumi Rizqiyanto
March Big Jump 07
Ya, gue sampai berfikir, kalau gue mobile banget, memiliki tingkat mobilitas tinggi, padahal, nyatanya dan terkadang gue masih juga merasa tersisih? Jadi begini, seharusnya, gue memiliki banyak teman, sekedar untuk jalan, makan, atau apalah, karena dengan asumsi, gue banyak koneksi, karena gue banyak bertemu dengan orang-orang. Tapi nyatanya is nonsense. Gue gak ada teman sama sekali. Temen-temen sekelas gue, ngecengin gue, pun dengan temen-temen lpm, gak ada yang sama sekali menghargai gue. Actually, gue bener-bener kesepian diary. Semua orang sepertinya mengetahui saya, tapi, mereka menganggap gue gak ada. Its really complicated. Look at the class, so far gue anggap semua orang tahu akan potensi yang saya miliki. Mereka banyak yang bertanya, antusias, dan mendengar pendapat saya. Tapi mereka sama sekali tidak menghargai pendapat-pendapat saya. Gue sih belum punya fakta untuk menyimpulkan hal itu, cumin, peristiwa ini mirip banget dengan yang terjadi di muallimin. Dan gue haeus bisa belajar diary. Jangan sampai peristiwa tragis yang terjadi di muallimin kembali terulang, aku ada tetapi tak ada.
Apa mungkin karena aku terlalu banyak omong, terlalu banyak canda, sehingga semua orang anggap gue, murahan, gue harap sih enggak!
5 April 2007
Saumi Rizqiyanto
March Big Jump 07
Posts
No comments:
Post a Comment