I Have a Promise

Menjalani hidup bagi gue pada saat ini adalah ibarat air yang mengalir, bagaikan angin yang berhembus tanpa tahu arah dan tujuan hidup. Dulu saya sempat mengecam bahkan mencibir nada-nada yang mengatakan bahwa hidup lebih baik dinikmati, lebih baik mengalir bagaikan air. dulu saya selalu mengatakan kalau saya punya visi dan misi, punya tujuan hidup, tetapi kenapa setelah dua tahun berjalan, saya merasa hidup saya merasa stags, jalan ditempat. Mungkin ini hanya perasaan semata, mungkin juga ini efek psikologis saya ketika melihat teman-teman saya seakan sudah pada maju dalam kehidupan karier mereka. Jujur saya melihat diri ini miris tatkala mendengar salah satu temen gue ikut pertukaran pelajar ke luar negeri. Diri ini juga miris tatkala melihat temen-temen gue memiliki pengaruh yang cukup kuat, setidaknya dalam mengambil tindakan dalam organisasi mereka. Saya merasa miris tatkala melihat kemampuan saya tidak berkembang. Sedangkan saya, apalah artinya diri ini tatkala keberadaan saya dalam suatu organisasi malah tidak bisa membuat perubahan, terlalu takut, tidak memiliki power untuk mengubah keadaan menjadi lebih baik.

Ya hidup bagaikan air yang mengalir saat ini mungkin juga membuat gue merasa orang-orang disekitar mencibir walau hanya lewat seringaian kecil. Membuat diri ini diremehkan. Coba… masa saya disuruh menjadi presidium sidang, yang hanya membuat gue keliatan bloon disana. Entah apa alasannya tapi… perasaan saya mengatakan seperti itu. Hidup seperti ini juga yang membuat gue setidaknya tidak memiliki skala prioritas. Gue ikut ini… ikut itu dsb. Tapi malah membuat gue terjebak pada kondisi seperti ini. Dulu pas gue di smu, ikut organisasi menyenangkan sekali. Bahkan gue menikmati banget, tapi sekarang… apa karena belum menampakkan hasil atau gimana, tapi itulah perasaan saya… merasa organisasi yang sekarang saya ikuti malah membebani, membuat diri ini tidak bisa berpikir kritis dan kreatif dalam bertindak… apa karena gue belum memiliki kondisi yang cocok atau bagaimana… yang pasti… merujuk perkataan dj scwach, seseorang bisa berkembang melebihi potensinya jika diletakkan ditempat yang bgenar… apa gue belum menemukan tempat yang cocok? Ini kan sudah dua tahun berjalan… masak belum menemukan kondisi yang cocok.

Itulah setidaknya curhatan perasaan gue selama ini. Gue merasa stags… jalan ditempat. sempat terlintas kesombongan dalam diri ini, tatkala melihat kebanggan yang terkadang terpancar oleh teman-teman saya… tatkala melihat kesuksesan mereka, hati ini mengatakan… ah udah biasa… sehingga membuat gue berpikir “apa karena saya sudah masuk jenjang kebijaksanaan sehingga menganggap menjadi ketua organisasi itu tidak menarik. Karena justru yang menarik bagi saya adalah, bagaimana saya bisa menjadi inspirasi bagi orang lain. Tapi kemudian juga muncul sangkalan, walaupun mungkin gue memiliki tingkat kebijaksanaan yang tinggi buktinya kamu belum sukses? Sehingga membuat gue merevisi ulang, sesungguhnya sejauh mana diri ini melangkah… ke arah positif kah atau negative atau malah stugs… gue bener-bener gak tahu.

Tapi apapun itu… selama masa-masa berpikir gue yang panjang, gue selalu menemukan tekad bahwa gue punya janji… yang harus dipenuhi… catatan-catatan gue mengenai visi, misi, filosofi dan langkah hidup perlu gue lihat kembali… gue juga harus menjalankan semua resolusi yang udah gue buat, melaksanakan sedikit demi sedikit berdasarkan skala prioritas. Mulai sekarang gue harus pintar-pintar memilih kegiatan. Ingat maksud dan tujuan. Gue gak mau terlalu berkomitmen terhadap HMI, karena apa yang gue inginkan udah tercapai. Gue gak harus menjadi IMM untuk menjadi orang Muhammadiyah, gue harus pintar bermain. Focus gue sekarang hanyalah mengembangkan talenta, bakat dan menjalankan semua resolusi yang udah gue buat. So… I Have A Promise, to show into the world, Who I am right Now…