Big Jump, Lets the Works Begin

Diary gue yakin banget, kalau semua orang mengetahui dengan pasti, kapan lompatan besar terjadi dalam hidupnya. Ada yang menganggap, graduation pas saat kuliah adalah lompatan besar dalam hidupnya, karena itu berarti ia benar-benar siap menghadapi kehidupan nyata, bukan kehidupan akademis lagi yang selama 15 tahun ia diami. Ada juga yang menganggap pekerjaan baru, karena itu berarti ia bener-bener menjadi orang merdeka, tanpa ketergantungan kepada orang tua ataupun kepada yang lainnya. Yang lain memenangkan undian, yang lainnya saat ia terbebas dari hutang yang membelenggunya. Atau ada juga saat ia terbebas dari ketergantungan terhadap zat adiktif. Dan lainnya. Yang tidak mungkin saya sebutkan satu persatu.
Dan bagi gue adalah hari ini, saat gue mendapatkan pc desktop pertamaku. Finally, setelah beberapa lama hanya memendam impian, my wish come true. Dan itu berarti, gue tinggal menunggu, the next big things lain yang akan dating menghampiri. Tentunya bukan karena keberuntungan, tapi karena kerja keras.

Oke… oke lalu apa yang akan datang kemudian setelah gue melewati suatu lompatan besar. Jawabannya macam-macam. Surely, all times of my life, I have always hope to be a novelist. How to make my hobbies have a mean. Aktualisasi diri ini sudah seharusnya dibawa kesana. Seperti yang sudah kutulis dalam dear diary, tahun 2007 ini sudah seharusnya proyek novelku berjalan lagi, karena piranti pendukung sudah ada, tinggal mental malas ini yang harus dibasmi. Jangan sampai, computer yang sudah kubeli ini sia-sia. Remember, money for money. Dan yang tak ketinggalan adalah bagaimana tulisanku bisa go public di Indonesia. Opiniku yang terartikulasikan lewat essay maupun shortstory harus muncul di semua harian nasional Indonesia, baik itu majalah, koran maupun tabloid. Lets the works begin, my plan must be go on as my wish.
Terus juga gue pengen banget ngembangin potensi bisnis yang mengalir dalam darah tubuhku. Kau tahukan keluarga besarku, lari-larinya pasti menjadi pedagang. Gak ada yang bener-bener menjadi seorang professional dibidang yang digeluti. Lagi-lagi akhirnya menjadi pebisnis. Nah, gue pengen potensi ini dikembangkan dan memadukannya dengan hobiku sebagai seorang desainer grafis. Syukur-syukur kalau aku bisa merambah ke dunia fashion dan komunikasi visual. Rasanya mimpi untuk memiliki label atau brand sendiri (kira-kira saumi™ ) kian hari kian kuat dalam diri ini. Tinggal bagaimana aku mengembangkan jaringan kerja dan kemudian mengenalkan produk/label itu ke khalayak. Prinsipnya avant garde sembari mengembangkan pasar. That’s good.
Tak ketinggalan, tugas-tugas kuliah harus tetap berjalan seperti biasa. Cuman semester ini paper ataupun makalah yang kubuat harus sebisa mungkin berbeda dengan yang lain. Isi harus tetap berbobot, dan harus dikemas dengan cover yang mengesankan lebih terhadap diri ini.
Terus ada hal lain yang mengusik diri ini untuk bertindak. Yakni ada suatu istilah bagi orang-orang yang invisible namun mampu menggerakkan atau bahkan menggulirkan perubahan secara signifikan. Kelompok ini disebut oleh Thomas L Friedman sebagai kawanan elektronik, alias electronic herd. Orang-orang ini dengan mudahnya, hanya dengan click and send. Mengubah tatanan lama menjadi sebuah tatanan baru. Nah gue ingin menjadi orang-orang seperti ini. Mampu menjadi invisible movement, mungkin bisa mengubah mindset pemikiran orang-orang mengenai diriku. Bahwa aku ada walaupun tak kasat mata.

Dan yang tak kalah pentingnya adalah, works, its more important than a dream. Sudah saatnya bagi gue untuk melaungkan waktu lebih banyak untuk menulis, membangun jaringan kembali dengan LPM, BEMJ, HMI dan dengan semua orang yang potensial untuk kemajuan diriku. Now I can see, the golden strain jacket that’s was used by Margaret Thatcher and Ronald Reagan, can I achieve with dream, works and my pc of course.

Maret 2007
Saumi Rizqiyanto
March Big Jump 07