Selamat Datang

Halo ini jaringan web saya. Saya sedang mencoba menampilkan semua profil diri saya pada semua website, blog ataupun layanan lainnya yang berbasis website.

Thursday, April 9, 2009

The Last Stand


“Jangan sampai dia menguasai dirimu” begitulah pesan terakhir professor Charles Xavier, sebelum dirinya hancur berantakan karena kalah adu telepati dengan dengan murid-nya Jean.
As we know, bagi lo yang kebetulan penggemar film superhero X-Man. Film sequel ketiga ini diramalkan menjadi penutup film yang dibintangi Hugh Jackman dan Helle Berry ini. Film ini disetting dengan konflik antara manusia dengan mutant, manusia memiliki obat yang bisa menyembuhkan susunan genetika para mutant, manusia selama ini digambarkan dalam serangkaian film sebagai pihak yang tidak menerima adanya mutan sedangkan magneto pimpinan Brotherhood merasa kekuatan para mutan tidaklah salah, harus dibiarkan apa-adanya tanpa harus ada control maupun pengekangan, berbeda dengan magneto, Xavier, yang juga sahabat magneto bersikap lebih moderat, ia tidak setuju jikalau mutan dihancurkan, ia sangat ingin manusia hidup berdampingan dengan mutan, mutan bisa berkembang biak tanpa adanya pengucilan maupun pengusiran dari manusia. Tapi ia tidak sejalan dengan magneto, kekuatan merusak yang dimiliki para mutan harus dikendalikan agar visi-nya dapat terwujud.
Background inilah yang akhirnya kemudian memicu konflik yang sangat hebat, kembalinya Jean, yang sudah memiliki kekuatan tingkat 5, melebihi Xavier maupun Magneto, memancing Xavier untuk mengontrol sisi jahat dalam diri Jean, yang sudah membunuh kekasihnya sendiri Scott, sedangkan magneto sangat tertarik jika Jean bergabung dalam kelompok persaudaraannya. Dan Jean yang sudah memiliki sisi jahat lebih memilih magneto karena dia sama halnya dengan Xavier maupun magneto tidak ingin musnah. Xavier terus berusaha merajuk Jean dengan membaca dan mengalihkan kekuatan Jean, walaupun akhirnya ia harus mati ditangan muridnya sendiri. Magneto sangat terpukul oleh peristiwa ini, sahabtanya harus mati hanya karena berbeda jalan pandang.

Di sini gue gak mungkin dong menceritakan seluruh isi film ini, Cuma yang patut untuk di perhatikan adalah, saat-saat teakhir tatkala semua kekuatan para mutan maupun manusia tidak bisa mengalahkan sisi jahat Jean, dia bisa menhancurkan seluruh bumi. Tapi apa yang mampu meredam kekuatan itu. Jawabannya nanti diakhir tulisan ini.

Guys, gue yakin banget kalau semua orang mafhum dengan adanya ego manusia. Manusia seperti juga Jean, memiliki potensi yang sangat besar, seperti dikatakan dalam kitab suci, manusia mampu menundukkan semua isi dunia ini. Terbukti dengan anugrah akal dari tuhan, manusia mampu menjelajahi isi dunia, ke depannya bukannya hal yang mustahil kalau semua disaster bisa dicegah. Tapi juga manusia memiliki ego, kehendak untuk tidak mau diatur, ingin bebas mengerahkan semua potensi dirinya. Dan sesungguhnya ego inilah yang sangat membahayakan dunia ini. Apa jadinya dunia jikalau semua orang hanya mengedepankan ego masing-masing. Walaupun adam smith dengan theory the invisible hands-nya mampu mengatakan ego manusia akan menuntun kedalam kehidupan yang baik, saya ragu kehidupan baik apa yang akan tercipta, kehidupan seperti amerika-kah, kemiskinan dimana-mana, kejahatan dan criminal dsb. Dunia memang diciptakan untuk manusia, tapi ia juga harus berbagi dengan sesamanya. Harus ada pengaturan. Tapi bagaimana tatkala semua peraturan itu diciptakan memang untuk menuruti kehendak manusia. Bukankah bisa jadi lebih mengerikan. Hanya ada satu, jangan biarkan nafsu atau ego itu mengontrol setiap tindakan kita, kitalah yang harus mengntrol ego itu. Dengan apa? Jawabannya berikut ini

Di saat-saat terakhir film ini, Jean yang sudah angkara murka membuat semua keadaan disekitar menjadi tak terkontrol, ia menghancurkan semua tubuh manusia maupun mutan dengan kekuatan pkirannya, disaat seperti itu, wolverine yang juga kekasih Jean berusaha menenangkan amarah Jean. Ia tidak takut hancur berkeping-keping. Jean yang heran dengan sikap ini bertanya
“kau rela mati hanya untuk mereka?”
“bukan aku rela mati karena kau, because I love you” secara serentak perkataan ini menyudahi segala amarah Jean.

So guys, what the mean of this, artinya adalah saat semua ego, kemampuan ataupun keinginan manusia/mutan sudah tidak bisa dikontrol, ada pertahanan terakhir yang dimiliki manusia, the last stand itu adalah cinta.

date unidentified
Saumi Rizqiyanto
saumimotionpictures
March Big Jump 07

No comments:

Post a Comment