Selamat Datang

Halo ini jaringan web saya. Saya sedang mencoba menampilkan semua profil diri saya pada semua website, blog ataupun layanan lainnya yang berbasis website.

Wednesday, April 15, 2009

THE HOLIDAY


Most of movie I’ve ever seen, never I see the movie like this, about love, pure love, who find the true love with holiday. Who can heal from failed, from the disaster. And my story under have a correlation with the movie. So… it so awesome!


Diary, actually I want to talk to you about many thing yang mungkin sudah membuat diri ini belajar, tentang bagaimana seharusnya gue berhubungan antara satu orang dengan yang lainnya.

As far you know, yup… I m is a general secretary officer at lembaga pers institute, and you know too, I m is an undergraduate student from Islamic economics studies at state university, and… you must to know I m is a creative artist in badan eksekutif mahasiswa jurusan. So actually, I don’t have a trouble? Oh…do I? Its perfect! I have it. A biggest trouble I’ve ever feel before. A trouble can make you, lost of some credibility? Make most people asking you, are you right man? Its so hard, but I must to believe it.

Gue bener-bener harus cerita masalah ini, tahukah kamu dalam beberapa minggu terakhir kegiatan gue bener-bener gak bisa dibayangkan. Dan satu minggu terakhir merupakan akumulasi dari semua kegiatan! Dan anehnya harusnya aku take a break minggu ini, tapi it doesn’t works for me! Gue tetep aja ngerjain tugas-tugas yang mungkin sebenarnya pengin gue tinggalin!.

Gue udah lama gak nulis jadi, gu bingung harus memulai dari mana menceritakan masalah yang sudah seperti benang kusut ini. Oke, so flow like a water, dari yang terbaru kemudian yang terakhir.

Pagi ini, tepatnya jam satu dini hari, gue dapet sms dari ghita, dan dia pingin gue ikut serta (malah sudah diikutsertakan kedalam kepanitiaan) dalam BimTest HMI. Gue bingung aja sejak kapan gue dilibatkan kedalam kepanitiaan. Tinggal masalah jualan buku aja, gue- dan yang lainnya diikutsertakan. Diary bukannya aku sombong tapi… posisi gue di HMI seharusnya bisa lebih tinggi daripada sekedar jadi tukang jualan buku. Gue udah jadi staf BEMJ, General Secretary Officer LPM (yang lembaganya setingkat rektorat), kemudian jadi art director di majalah integritas HMI Cabang. Coba bayangkan? Masa aku disuruh jualan buku tingkat komisariat lagi. Jadi lebih baik aja gue katakana sekarang sori gue gak bisa.

Masalah kedua, masih baru… yak karena kecerobohanku, gue ngilangin flash disk milik temen deket gue. Aduh di… harusnya lo liat ekspresi mukanya deh, dia keliatan kecewa banget… tapi gimana, itu diluar control gue. Gue udah berusaha mengkopi data yang dia inginkan, tapi karena pas saat itu gue jadi kepanitiaan, gue bener-bener gak focus! Dan akhirnya ya… hilang entah kemana. Oke harusnya memang aku bertanggung jawab. Tapi aku merasa keberatan banget jikalau disuruh ngeganti. Dan prinsipnya gue mau ngebantu dia masalah trans data… tapi gak bisa kalau gue harus disuruh ngeganti flash disk itu. Soalnya bukan gue sengaja ngilangin, tapi kayaknya ada yang nyuri deh. Jadi… ya gitu deh.

Yang ketiga… ini yang menjadi masalah gue selama ini. Yaitu masalah LPM yang gak pernah selesai. Mungkin saat gue naik jabatan jadi sekretaris umum, sepertinya beban gue akan lebih terangkat ketimbang saat gue jadi lay outer. Tapi ternyata lebih berat! Tuntutan dalam hal administrasi begitu ketat. So… tepatnya gue terjebak disini. Tapi ada satu hal penting yang harus digarisbawahi. Bahwa its nevermind jikalau gue disuruh ini dan itu oleh hanif, tapi masalahku yang sebenarnya di LPM adalah selama ini ekspresi gue gak pernah bisa di terima, style dan acara yang sepertinya gue bikin tu gak pernah di respek. Ekspresi atau lebih tepatnya jiwa gue gak diterima banget disini. Jadi selama ini, masalah gue di LPM ya itu. Hanif memimpin begitu opressif dan gue gak bisa bekerja dibawah tekanan. Terkadang dalam refleksi gue, baik yang singkat maupun yang panjang, timbul keinginan untuk keluar dari LPM. Karena gue merasa ini sudah di titik nadir. Gue merasa stag di LPM gak pernah bisa berkembang dengan baik. Tapi gue sadar ini adalah saat gue lemah. I’ll try again.

Yang keempat… gue menjadi bagian kesekretariatan di acara Sharing. Dan itu gue bersjukur banget! Gue acceptable! Gue diterima di sini, dan fakta membuktikan, gue masuk BEMJ bukan karena gue ikut partai tapi karena gue memiliki potency itu yang membuat gue bahagia… akhirnya gue diikutsertakan dalam suatu organisasi eksekutif karena gue memiliki brain bukan karena partai semata! Itu yang harus gue syukuri saat ini, tapi masalahnya adalah, kemarin saat kepnitiaan gue sibuk banget. Gue gak bisa fokus disana, ada msalah LPM yang belum terselesaikan, ada juga masalah akademis yang mendesak dan penting. Jadi… ya perform ague disana dipertanyakan. Pun perform ague di LPM juga dipertanyakan. Kredibiltas adalah hal penting dan gue harus bisa ngatasin masalah masalah ini.

Yup… yang terakhir (akhirnya bisa juga nyudahi acara ini) masalah akademis gue yang selama ini gak gue seriusin. Nilai gue rata-rata banget! Atau malah terendah, ada yang tinggi ada juga yang jeblok! So… what must I do? Minggu kemarin tugas-tugas yang gue selesaikan gak se ekselen yang gue inginkan. Tugas ilmu hukum acak kadul gak karuan, data statistic gak tau diterima apa enggak! Yang pasti… sampai saat ini tak ada masalah. Gue bener-bener harus bikin resolusi baru dalam hal akademis gue. Ada beberapa mata kuliah gue yang harus segera diperbaiki… let see… matematika dasar [d] bahasa arab [c] qiroatul kutub [c] akuntansi biaya [c] statistika 1 [c] itu semua mata kuliah yang harus gue perbaiki. Dan liburan semester ini pengin gue gunain untuk semester pendek! Gue jangan sampe lulus diatas semester 8 karena itu saatnya gue harus lepas dari orang tua gue.

Gue akhirnya seperti dalam film the holiday. Gue butuh liburan! Bukan liburan panjang yang digambarkan dalam film ini, tapi butuh hari dimana gue bisa sendiri, bebas dari segala tugas dan beban… gue bisa refleksi… bisa nulis cerpen… novel… sembari bikin rangkuman kecil untuk ujian nanti. Dan gue juga harus bisa seperti andrea sachs yang mampu mengerjakan apapun, membuktikan kemampuan dengan memperlihatkan hasil bukan keluhan…

Finally… gracias… au revoir… well thanks so much…

Saumi Rizqiyanto

saumimotionpictures


No comments:

Post a Comment