Selamat Datang

Halo ini jaringan web saya. Saya sedang mencoba menampilkan semua profil diri saya pada semua website, blog ataupun layanan lainnya yang berbasis website.

Wednesday, April 15, 2009

Singin’ In the Rain

Musim hujan telah tiba, dan itu berarti banyak buat gue. Pergi kemana-mana jadi sulit. Pake payung dan membawanya dalam tas seperti tidak efisien, merepotkan dan kata salah satu teman sih, terkesan feminim. Kalau milih hujan-hujanan, sepertinya bukan tindakan yang bijak juga. Toh harga sebuah kesehatan lebih mahal jikalau hanya dibayar dengan hujan-hujanan. Bisa berbuntut panjang masalahnya, ya kena flu lah, batuk bersin lah dsb.
Kata orang sih, hujan membawa berkah! Menurutku itu tergantung, kalau karena hujan kemudian bisa terjadi banjir, hujan bisa membuat bencana. Dan tentunya buat gue, kosan menjadi lebih lembab, area kamar mandi menjadi lembab, sampah bisa terlihat sangat jorok, lantai belakang menjadi sembab sekali. Tidak tahan sepertinya telepak kaki ini menapak pada lantai itu. Tapi ya sudahlah. Life goes on man! Gue gak mau itu semua menjadi penghalang buat gue! Kata orang juga Hujan bisa meluluhkan rasa yang sebenarnya terpendam dalam diri ini. Mencuatkannya dan memberi sensasi lain dari pada yang lain. Kalau itu gue belum bisa ngasih komen, sampai akhirnya pada suatu hari…

Saat itu hujan turun deras, dari siang sampai sore, aktifitas gue menuntut gue untuk tinggal lebih lama di kampus, belajar di kelas sampai jam 12 atau bisa sampai jam 3 sore, kerja part time sampai jam 5 sore. Jadi ketika jam 5 sore hujan juga belum reda, gue memberanikan diri keluar dari kantor gue, keluar dari kenyamanan! Ternyata hujan masih turun, walau volume-nya sedikit mereda. Tadinya sempat terpikir tuk kembali ke kantor. Hanya saja, sudah jauh, dan komputer sudah dimatiin, teman-teman kerja juga sudah banyak yang pulang, plus fasilitas internet gratis di putus karena tadi sempat banyak petir yang menyambar. Jadi ya gue hanya berdiri diam didepan salah satu fakultas. Saat itulah perasaan ini muncul, saat menyaksikan seorang cowok yang di jemput oleh pacarnya dengan sebuah payung, atau seorang cewek yang dijemput dengan sedan corolla oleh cowok tajir. Artinya perasaan ini menyiratkan ada suatu rasa yang selama ini gue rasain yakni kesepian. Tak ada teman hidup, atau apalah istilahnya (bisa pacar, kekasih, TTM) yang bisa menemani diri ini sekedar makan siang, jalan ke mall, atau nonton film ke bioskop. Disaat itulah, gue bersenandung, Tuhan kirim aku malaikatMu.
Ya… dalam hati terdalam, I need somebody who loves me, and I need somebody also to expressing my heart, menyayanginya, memperhatikannya, atau sekedar menyentuhnya… memeluknya. I have somebody yang gue cintai. Selama ini gue memperhatikannya, mengetahui seluk beluknya, selalu ingin tahu tentangnya, hafal (maaf) aromanya ^_^, dan bahkan merindukan senyumnya yang menyenangkan itu. Melihatnya membuat gue melupakan kesedihan untuk sementara waktu. Dan gue membutuhkan orang yang selalu ada di sisi gue, terutama saat-saat gue merasa lemah.
But… It’s the best damn thing. Gue gak boleh menyayanginya tak lebih dari sekedar teman, dan mungkin Tuhan tidak akan mengizinkan rasa ini tumbuh. Love is blind Shakespeare said, and I Know that is true. Mungkin cinta ini tidak akan pernah tersampaikan… tapi Tuhan selalu tahu, dan rasa ini akan terus ada di hati, walau besarannya hanya setitik noktah noda. God Give Me One Sign, If YOU let me to love… somebody.

Itu hanya sekedar senandung disaat hujan. Perih rasa dihati tatkala harus mengakui realita yang ada. tapi apalah bisa dikata… toh ini hanya singin’ in the rain.

Jakarta, November 9, 2007.
Saat hujan menyergap. Bergelung diatas kasur ditemani secangkir kopi.

No comments:

Post a Comment