Selamat Datang

Halo ini jaringan web saya. Saya sedang mencoba menampilkan semua profil diri saya pada semua website, blog ataupun layanan lainnya yang berbasis website.

Wednesday, April 15, 2009

Philosophy of Second Curve


Bagi saya the best feeling adalah saat dimana saya bisa membuat orang-orang sepaham dengan saya, saya bisa membuat mereka melihat apa yang tidak mereka lihat! Itu sudah saya ugkapkan di Morphosis saya yang lain! Tapi my best passion tentu saja adalah saat dimana saya merasa dibutuhkan oleh orang banyak. Sepertinya diri ini berdesir lebih cepat ketika ada yang minta tolong entah itu mau pinjem buku, software, reparasi komputer atau bahkan minta desain produk. Saya terima dengan senang hati, bahkan saya tidak meminta sepeserpun rupiah dari mereka, karena saya melakukannya dengan senang hati. Dan yang jelas, mereka meminta tolong, bukan memanfaatkan saya! Lain halnya dengan memanfaatkan saya, saya tahu orang-orang yang memanfaatkan saya, karena saya bisa merasakannya. Seperti sore ini, ada salah seorang klien yang sehari sebelumnya meminjam software bahkan meminta saya menginstalkannya ke laptop dia, saya layani permintaanya! Tapi kemudian dia meminta diajarkan lay out! Saya benar-benar pusing di luar kepala, dia adalah klien saya, bahkan bekerja sama dengan dia pernah membuat saya memperoleh keuntungan sebesar 800 ribu rupiah, angka yang begitu fantastis untuk seorang pemula seperti saya! Sampai saat ini saya masih bingung! Apakah akan memenuhi permintaannya!

Lain halnya dengan teman dekat saya yang saya anggap memiliki kedekatan khusus karena… dia juga meminjam software sama saya terus dia minta diajarin design sama saya, karena memiliki perasaan yang spesial sama dia, saya benar-benar tidak keberatan dengan permintaannya! Karena saya berharap bisa terus didekatnya! Saya tidak melupakan wajahnya di! Senyumnya! Candanya! Ah… romansa yang menjebak! Ada juga rekan kerja yang meminta saya untuk mengajarinya tentang design, dan itu saya lakukan semata-mata karena saya tidak ingin mendapat kesan sombong dilingkungan kerja saya karena dia senior saya!

Sebenarnya sih, saya tidak akan pernah berkeberatan dengan semua itu. Saya dari dulu selalu berbuat yang terbaik untuk teman-teman saya, dan untuk orang-orang yang membutuhkan saya. Sampai suatu saat ada pengalaman mengerikan yang menyadarkan saya mengenai pentingnya ilmu, pentingnya bakat yang sesungguhnya merupakan manifestasi terbesar dalam hidup ini. Seorang teman meminta saya untuk diajari design, dan seperti biasa saya mengajarinya Cuma-Cuma, sampai suatu saat… dia kembali dengan berita yang mengejutkan bahwa dia mendapatkan kontrak besar dengan fee 500rb sekali design majalah. Cerita itu membuat saya miris dan ngiri. Kenapa bukan aku yang mendapatkan kontrak itu. Oke, bolehlah kalau kalian bilang gue orang yang iri sama kesuksesan orang lain. Tapi ya, gue gak mau munafik, dan naif, gue yang selama ini mengajari dia design dapet fee yang yang lebih kecil dari fee-nya. Sungguh suatu ketidak adilan pikirku.

Tapi ya sudahlah, mungkin rejeki masing-masing orang sudah ada yang ngatur, tinggal sekarang bagaimana gue terus meningkatkan potensi saya, terus mengontrol quality product. Ya itu sudah menjadi keputusan saya. Dan satu lagi saya tetap akan terus menjalin hubungan dengan orang-orang penting. Oya jangan sampai lupa untuk terus membangun aset.

Melompat ke kurva kedua, itu adalah kata yang saya dapatkan dari buku Rhenald Kasali yang artinya adalah terus memperbaharui diri, agar kemampuan terus terasah. Philosophy of second curve adalah filosofi yang akan saya gunakan untuk terus mengasah diri ini tatkala saya berada disebuah dilemma, antara menolong orang dengan bersaing dengan teman. Saya tidak mungkin menolak untuk membantu orang lain yang membutuhkan, tapi juga tidak bisa menutup diri tatkala orang/teman yang kita bantu suatu saat hadir dengan performa yang lebih baik. Sama kasusnya seperti Pertamina yang dulunya mendidik Petronas. Sekarang kita lihat Petronas lebih maju dibanding Pertamina. Ini karena Pertamina tidak melakukan lompatan kedua. Yang jadinya malah tua dan karatan.

Jadi mulai sekarang saya akan melakukan lompatan kedua. Ini dilakukan supaya ya saya selalu bisa selangkah lebih maju. Mulai saat ini saya akan terus mengasah kemampuan saya yakni design dan tulis menulis. Membangun aset. Membangun jaringan. Dsb.

Fund Management


Hal yang paling crucial selain waktu adalah pengelolaan dana yang menurut gue selama gue hidup, tidak pernah mendapat perhatian serius. Bagaimana dana bisa berjalan dan memenuhi semua kebutuhan hidup gue. Oke, aku tidak akan berteori panjang lebar mengenai bagaimana seharusnya dana itu dikelola. Berhemat tentu adalah cara yang terbaik, untuk saat ini, tapi mengingat gaya hidup saya yang terkadang berlebihan. Adalah lebih baiknya dana diatur sedemikian rupa. Mengingat saat ini dalam diri gue sedang terjadi fund booming. Uang mengalir dari pekerjaan sekaligus dari santunan orang tua gue. Gue harus bisa menyeimbangkan antara invest, shopping + having fun, dan daily needs.

2008’s INVEST PLAN

Setiap tahunnya, saumi, akan selalu melakukan investasi besar, biasanya bertepatan dengan hari lompatan besar (big jump day) yang selalu dilakukan di bulan maret. Tahun ini saumi akan berinvestasi untuk Camera Digital dan Scanner. Items-items yang dinilai memiliki nilai investasi adalah hal-hal yang berkaitan dengan peningkatan aset (termasuk peralatan komputer) peningkatan referensi (termasuk majalah / buku impor) dan hal-hal lain yang mendukung peningkatan kualitas produk yang dihasilkan saumi baik dari segi presisi, orisinalitas, dan kreatifitas. Setiap tahun akan selalu ada upgrade untuk computer tool semisal ram, hard disk, main board, video card dsb. Hal-hal ini adalah investasi jangka pendek-menengah. Sedangkan investasi jangka panjang saumi merencanakan untuk menempuh pendidikan bahasa inggris, terutama untuk memperoleh IELTS Score.

SUMMARY INVEST PLAN

1. Digital Camera IDR 1.5 Million

2. Scanner IDR 500.000,-

3. Magazine IDR 100.000,-

4. Book (Harry Potter, Shopaholic, Web Design, Flash Video) IDR 450.000,-

5. IELTS Preparation Program IDR 2 Million

6. Computer Upgrade (ram, hard disk, main board) IDR 1 Million

2008’s SHOPPING PLAN

Ini adalah waktunya bersenang-senang dan memanjakan diri dengan berbagai stuff maupun service yang bisa membuat penampilan makin elegant. Saya tidak akan berpusing-pusing ria untuk menentukan hal yang satu ini. Karena ini adalah urusan mudah. Yang menjadi prioritas adalah tentu saja stuff. Saya ingin punya setelan tuxedo, skinny jeans, T Shirt, Vest, Sneakers, goodie bag, short pants, skirt dsb. Selain itu saya jua akan memulai aktifitas baru yakni facial.

SUMMARY SHOPPING PLAN

1. Tuxedo IDR 300 Th

2. Skinny Jeans IDR 200 Th

3. Vest IDR 100 Th

4. T Shirt (4 x @ 50000) IDR 200 Th

5. Short Pants IDR 100 Th

6. Skirt IDR 150 Th

7. Goodie Bag IDR 100 Th

8. Facial IDR 100 Th

2008’s DAILY NEEDS

Selain berinvestasi dan berbelanja tentunya saya tidak akan melupakan kebutuhan harian saya yang juga amat penting. Walaupun sesungguhnya kebutuhan harian adalah kebutuhan yang dipenuhi bukan dari hasil kerja. Dalam artian sudah ada supply. Tapi untuk mempertegasnya kembali, mungkin tidak salah jika ditulis kedalam management ini. Setiap minggunya saya mengkonsumsi susu (1 box), sereal oatmeal (2 pack) yang termasuk menu sarapan pagi yang dihitung perminggu. Sehari-harinya saya mengkonsumsi minuman ringan (1 kaleng coca cola, 1 botol air mineral) makanan padang (menu rendang) dan makanan reguler dan makanan ringan.

SUMMARY DAILY NEEDS

1. Milk IDR 20 Th

2. Oatmeal (2 x @ 10 th) IDR 20 Th

3. Cola IDR 3 Th

4. Mineral Water IDR 4 Th

5. Snack IDR 2 Th

6. Food IDR 15 Th

Jump to Second Curve


There is nothing impossible in this world. Dan gue percaya dengan adagium itu. Nyatanya, dan mungkin akhirnya, gue bisa menunjukkan hasil kerja keras gue selama ini. Bukan karena keberuntungan, tapi hasil dari proses belajar dan usaha keras gue yang selama ini gue tempuh. Rasanya sangat menyenangkan mengatakan dengan percaya diri, ketika seseorang bertanya “saumi sekarang dimana? Masih aktif di LPM?” dan dengan percaya dirinya gue mengatakan “sekarang gue kerja di Rektorat, di bagian HUMASnya” dan melihat ekspresi muka orang itu. “terus gue juga bantu dosen lay out diktat” kerjanya menyenangkan. Gue juga gak munafik rasanya diri ini tersanjung ketika orang berkata “wah hebat banget” pada saat itu, diri gue seakan melayang ke langit ke tujuh. Rasa lainnya adalah, lompatan ini sekaligus sebagai tamparan keras bagi mereka yang selama ini ngeremehin gue. Menganggap diri gue nonsense. Kalau mengingat perasaan ini, ada rasa yang bergemuruh dalam jiwa, rasa bangga, bahagia, dan haru seakan menyatu. Dan mewujud dalam satu kata “akhirnya”.

Tapi… itu semua belum cukup diary. Layaknya manusia yang selalu merasa tidak cukup, lompatan ini belum ada apa-apanya. Masih banyak hal yang harus saya lakukan. Masih banyak hal yang ingin saya raih dan itu semua butuh proses. Butuh pembelajaran, kerja keras, kekuatan mental, ketabahan batin dan perencanaan yang matang.

Kalau kemudian ditanya apalagi yang ingin gue raih, ya jawabannya simple… gue ingin dapat koneksi sebanyak-banyaknya, pekerjaan yang bergaji besar, nilai-nilai mata kuliah yang baik, karya yang go public dan masih banyak lainnya. Itu semua resolusi gue yang belum gue raih. Jujur, semua yang gue dapet di kampus, semisal jadi Staff Litbang BEMJ, Sekjend LPM, adalah berkat keberuntungan. Tahun ini gue gak nargetin jadi ketua apa gitu… yang gue inginkan adalah kerja… kerja… dan kerja… yang sesuai dengan keahlian gue… atau kalau perlu gue mau bikin usaha patungan. Bikin bisnis gue sendiri. Ya… itu semua butuh proses, tidak semudah membalikkan telapak tangan.

Tinggal bagaimana sekarang gue harus melompat ke kurva kedua. Gue gak mau kayak yang lain, terus bergulat dengan organisasi tapi lupa akan masa depan. Ya… aktif di LISENSI lah, di komisariat HMI lah, ini lah itu lah. Atau yang Cuma nongkrong, minum kopi, atau nonton tv seharian. Itu semua bukan ciri dan sikap dari aku. Gue harus bisa selangkah lebih maju dibanding lainnya. Dibawah ini adalah kisah2 tentang temen gue yang berhasil mendapatan big jump-nya.

Kisah tentang the Three Lions.

Sesuatu yang membuat gue terkejut dan terhenyak dari kursi pengamatan gue. Secara tiba-tiba, tiga temen gue, Irfan, Ridho dan Dadi, memberi tahu gue kalau mereka sudah mengawali bisnis sekolah futsal. Hati gue bener-bener yang… sumpe loe… masak sih… biasa aja kali… banyak orang yang gue ceritain hal ini berkata demikian, biasa aja sih… gak usah over gitu… kalo ada orang yang ngomong gitu, sumpah dalam hati sebenarnya dia itu ngiri abis. Habis gimana ya, menorehkan prestasi yang walau kecil wujudnya, tapi bagi gue itu memiliki efek yang besar! Dan gue sangat menghargai hal itu!

Dan bagi gue juga mengawali suatu bisnis diluar jalur pendidikan yang mereka tempuh jelas suatu nilai plus sendiri. Dan the three lions, begitu saya menamai mereka karena kegemaran mereka main bola, dan bahkan bintang sepak bola di kelas atau bahkan mungkin di fakultas- membuktikan hal itu! mereka telah menemukan big jump-nya walau aku gak tahu bagaimana feeling mereka terhadap hal itu! namun saya menyayangkan ketika akhir-akhir ini terdengar kabar kalau bisnis mereka berjalan melambat! Atau bahkan mungkin terkesan bubar mengingat semangat mereka mulai mengendur! Kalau saja mereka mau memanfaatkan big jump itu!

Kisah tentang Random System

Saya juga dibuat kaget ketika bulan desember kemarin, salah satu teman gue, Fauzi, secara mendadak meminta gue mendesainkan logo untuk usaha yang akan mereka bangun. Kata “mereka” membuat saya bertanya-tanya siapa-siapa aja yang ikutan bisnis itu, ternyata tak lain tak bukan adalah Chabibie, Armis, Fauzi dan luthfi. Temen-temen gue yang dikenal “The Most Wanted” bagi para cewek itu ternyata mau pada bikin distro! Aku tuh langsung yang wah hebat! Mengingat gaya hidup mereka yang penuh glamour, kesenangan, dsb, aku tidak menyangka mereka akan membuat gebrakan itu. Tadinya kan mereka (sebenarnya aku pengen jadi salh satu dari mereka) golongan yang bisanya duduk-duduk di kantin, pamer kejantanan dengan merokok dan salah satu hobi mereka godain cewek (yah gue sih gak memungkiri kalau mereka memang cowok-cowok keren) tapi ya itu tadi gue gak nyangka mereka punya rencana kerja seperti itu!

Walau sekarang gue gak tahu kelanjutan kisah bisnis The Musketeers, soalnya gue belum tanya-tanya lebih lanjut gimana kabar distro mereka yang rencananya bernama Random System! Itu.

Kisah Neo 80’s

Terbaru dari yang baru! Joe, temen gue yang kalau ngomong selalu ditertawain dikelas, yang hidupnya selama ini unplanned, (menurut gue lho) ternyata menyuguhkan kisah yang luar biasa! Tidak kalah dengan three lions (Irfan, Dadi, Ridho, yang dikenal the brainy boy at class) dan the musketeers (Chabibie, Armis, Fauzi dan Luthfi yang dikenal richness, glamorous, good looking) Dia baru-baru ini membuka peluang usaha rental yang diberi nama neo 80’s. dengan dana silang antara Joe dengan Syarif (temen gue juga dan salah satu inspiring gue dalam hal koneksinya ke luar negeri!) mereka meminta bantuan minta bikinin banner. Seperti biasa gue langsung teriak dalam hati, waw! Hebat! Its great yoy know I mean, tidak banyak orang yang punya keberanian memulai usaha dari diri sendiri, dan Joe mematahkan anggapan itu! dia berani ambil resiko terus yang kedua dia punya janji besar yang menurut gue harus dia penuhi karena itu menyangkut kredibilitasnya di mata gue!

Wah itulah rentetan torehan kisah emas teman-teman gue yang fantastis. Mereka berjalan dengan yang tidak biasa, dalam artian, mereka berbeda dari yang lain karena mereka memilih menggeluti dunia yang lain dari keahlian yang mereka tempuh saat ini. Tidak seperti yang lain yang memilih menyibukkan dengan bikin proposal, proyek, birokrasi, beroganisasi dsb.

Dan tahun 2008 ini aku harus membuat gebrakan baru, bukan big jump, karena big jump gue terjadi saat maret 2007 yang lalu, saat gue punya komputer baru! Dan sekarang komputer itu telah menelurkan banyak karya, menghasilkan banyak duit, dan koneksi, serta kesempatan yang luar biasa. Tinggal bagaimana diri ini memanfaatkan manifestasi gue selama ini! Jadi apa ya temanya, mungkin yang paling tepat adalah Jump to Second Curve. Karena gue gak boleh usang dengan prestasi yang itu-itu saja, harus ada prestasi yang lain!

Wish List at New Years Eve


Entah kenapa, tahun baru ini aku tidak begitu semarak merayakannya. Tidak sebegitu semangat untuk menyambutnya padahal tahun-tahun kemarin, terutama dua tahun terakhir, aku begitu menggebu-gebu menyambutnya. Seakan ingin seperti yang lain, yang larut dalam kegembiraan pergantian tahun baru. Latah mengikuti setiap gerak-gerik yang orang lain lakukan, semisal beli terompet, main kembang api, barbeque party, dan yang paling utama bikin resolusi, mencatat semua hal yang ingin aku lakukan, mencatat semua hal yang ingin aku raih, aku dapatkan dsb. Tapi malam pergantian tahun baru ini, seperti sepi, tak ada passion, tak ada the joy, tak ada keinginan untuk mengukir prestasi menggebu-gebu seperti yang sering aku lakukan.

Malam ini aku malah melaluinya dengan kesendirian, setelah rencanaku untuk berkunjung ke salah satu sanak famili bersama sepupuku gagal (padahal rencananya pingin melalui pergantian tahun baru di jalanan). Aku seperti terkesiap, gagap menghadapi kesendirian ini. Tapi ya, kalau bukan karena keajaiban, siapa lagi yang bisa membuat malam ini begitu syahdu. Hujan turun sangat lebat, udara menjadi sangat dingin, kembang api yang dinyalakan tetangga sebelah yang tadinya berisik teredam dengan sendirinya. Disaat seperti itulah, satu rencana muncul, kebetulan salah satu temanku kemarin baru bawa koleksi dvd terbaru berisi 6 film terbaru, golden compass (nicole kidman), I know who kill me (lindsay lohan), stardust (claire dennis), beowolf, the hitman, dan yang terakhir saya lupa. Jadi ya, aku melalui malam ini dengan bergelung diatas kasur, berselimut, menontpn film-film natal dan tahun baru, ditemani secangkir teh, dilatari musik hujan.

RESOLUSI

Ah, untuk saat ini saya masih trauma untuk memikirkan kembali tentang resolusi, mengingat tahun-tahun yang lalu kebanyakan resolusi yang kubuat gagal berantakan. Rencana untuk go public, sepertinya terhenti di tengah jalan. Entah kenapa aku menjadi kontra produktif, novelku mandek, cerpenku garing, artikelku kacangan, ah… memikirkannya membuatku stress. Padahal bulan maret yang lalu, aku sudah betekad untuk menuntaskan novelku, membuat komputerku kembali berharga. Tapi ternyata tidak, novelku berkali-kali mandek.

Jadi ketika aku dihadapkan pada rencana tahun ini, saya belum memiliki bayangan! Terlalu banyak yang ingin saya capai, tetapi saya juga terlalu takut untuk menuliskannya. Takut kegagalan kembali menghampiri. Malahan, saya mendapatkan sesuatu diluar resolusi yang saya buat. Prestasi-prestasi yang saya torehkan malahan jauh diluar garis yang saya tetapkan. Aku jadi menimbang kembali jalan hidupku, haruskah aku all out di bidang yang selama ini membesarkan namaku, padahal ada satu bidang yang juga turut membesarkan namaku dan yang telah kujadikan pilihan resolusiku, setidaknya dua tahun terakhir.

MAKEOVER

Tapi… kalau kemudian aku memang diharuskan menetapkan resolusi untuk tahun ini, dengan sangat senang hati aku akan menuliskannya, tetapi, dengan tidak membesar-besarkannya. Sejujurnya aku memang sudah menyiapkan rencana besar untuk menyambut tahun 2008 ini. Hal pertama yang akan aku lakukan adalah mengubah gaya hidupku. Aku ingin tampak dewasa saat ini. Apalagi tahun ini usiaku genap 21 tahun mei nanti. Jadi tidak salah dong, kalau ingin show up kedewasaanku, tentunya sebagai seorang laki-laki, sebagai saumi, dengan segala kekurangan dan kelebihannya. Saya ingin mengubah gaya berpakaianku, mungkin tahun ini aku akan lebih banyak memakai kemeja panjang dengan style tentunya, masih tetap jeans. Aku juga ingin me-makeover manner ku, aku akan berusaha mengendalikan gaya childish-ku, akan lebih mengendalikan tingkahku. Saya pikir itu cukup untuk manner dan performance-ku.


MUST BE HAVE

Sekarang beranjak ke items-items apa yang harus gue miliki sepanjang 2008 ini. Saya sudah dari tahun yang lalu bermimpi untuk memiliki kamera digital, dengan items itu tentu aku akan semakin memiliki nilai lebih dimata orang lain. Disamping itu kamera ini adalah salah satu hal yang sebetulnya masih dirahasiakan, aku akan menjajal kemampuan fotografi-ku. Aku benar-benar ingin menjadi seorang artists/seniman. Siapa tahu ini akan menjadi gebrakan untuk tahun depan. Selain itu, aku ingin memiliki handphone yang lebih baik dari saat ini, pilihanku motorolla, atau LG k300. Dua hal itu akan menjadi gebrakanku tahun depan, mudah-mudahan idul fitri nanti, sudah tercapai. Selain itu ya biasa, ada banyak pakaian yang ingin kubeli, kemeja-kemeja, t shirt, jeans, jacket, buku-buku terutama koleksi harry potter terakhir, sophie kinsella, dsb.

SECOND CURVE

Ini adalah bagian terbesar dalam hidupku, pekerjaanku adalah yang terbaik untuk saat ini, tapi prioritas saya tetap pendidikan, bagaimana saya bisa menyeimbangkan sisi pendidikan dan pekerjaan saya. Tapi masalahnya, selama tahun 2007 kemarin, ada banyak kekeliruan yang terjadi dalam kehidupan saya. Saya lebih banyak menghabiskan waktu untuk organisasi, pekerjaan dan hiburan sedangkan pendidikan saya terlantar. Tidak heran jikalau maret nanti, indeks saya turun dan yang lebih parah sekali melewati garis batas toleransi saya yakni 3.00, mungkin 2, berapa ? is that going to happen, its really nightmare for me! Tapi stay cool, masih ada sedikit waktu untuk menyelamatkan semuanya! Ujian Akhir Semester saya tinggal tiga hari dan saya harus ALL OUT disana. FOCUS. SURVIVE. Walaupun masih sangat disayangkan, hingga saat ini pikiran saya masih entah dimana!

Melompat ke kurva kedua, adalah tetap menjadi theme saya tahun ini, theme ini dimulai agustus 2007, dimulai ketika saya mendapatkan pekerjaan di rektorat, suatu chance yang tidak boleh disiasiakan begitu saja. Ada banyak kesempatan yang datang dengan adanya pekerjaan itu. Yang pertama, digital kamera harus sudah terbeli maret nanti, memungkinkan saya menjajal kemampuan fotografi. Selain itu saya juga akan menjajal kemampuan bahasa inggrisku dengan ikut les bahasa inggris setelah itu test TOEFL Preparation! Menjajal web design, memperlihai kemampuan flash (komunikasi visual) dan photoshop, indesign, illustrator (grafis).

Diary, itulah sekelumit keinginan saya tahun 2008 ini. Semoga saya bisa mewujudkannya. Dan yang lebih penting dari itu semua adalah bagaimana saya bisa memanage waktu saya hingga saya bisa punya waktu untuk semua, kuliah, gaul, pekerjaan, ketrampilan dsb. Dan yang terakhir, saya harus lebih ramah kepada semua orang, mulai sekarang saya harus “melek networking”.


Saumi Rizqiyanto

Dalam kesendirian menikmati malam pergantian tahun baru.